Ketika masih muda, Abu Nawas pernah bekerja di sebuah perusahaan jasa jahit pakaian. Suatu hari majikannya datang membawa satu kendi madu dan karena kuatir madu itu diminum Abu Nawas, maka majikannya berbohong dengan berkata, “Abu, kendi ini berisi racun dan aku tidak mau kamu mati karena meminumnya!!!”
Sang majikan pun pergi keluar, pada saat itu Abu Nawas menjual sepotong pakaian, kemudian menggunakan uangnya untuk membeli roti dan menghabiskan madu itu dengan rotinya.
Majikannya pun datang dan sadar bahwa pakaian yang dijualnya ternyata kurang satu sedangkan madu dalam kendi juga telah habis. Bertanyalah dia pada Abu Nawas, “Abu!!! Apa sebenarnya yang telah terjadi..?”.
Abu Nawas menjawab, “Maaf tuan, tadi ada seorang pencuri yang mencuri pakaian tuan, lalu karena aku takut akan dimarahi tuan, jadi aku putuskan untuk bunuh diri saja menggunakan racun dalam kendi itu…”.I
Ada yang bilang Abu Nawas adalah 'gurunya' Gus Dur untuk bertindak dan mengakali orang. Dalam suatu kesempatan ada cerita Abu Nawas yang ingin diberikan hukuman karena dianggap melakukan salah.
Suatu ketika Abu Nawas datang ke hadapan Amirul Mukminin, seraya membawa kendi yang biasa digunakan untuk menyimpan khamr (arak/minuman keras). Melihat hal ini, Amirul Mu'minin berseru kepada pengawalnya.
'Cepat cambuk Abu Nawas sebagaimana orang yang telah minum khamr.'
Abu Nawas protes berat.
'Yaa Amirul Mu'minin, mengapa saya dihukum cambuk, padahal saya tidak minum khamr?' protes Abu Nawas.
'Itu karena kamu membawa kendi yang biasa digunakan untuk minum khamr,' jawab Amirul Mukminin.
'Jika memang demikian, maka hukum saya dengan hukuman cambuk sebagaimana orang berzina,' sahut Abu Nawas.
'Mengapa demikian,' tanya Khalifah.
'Karena saya juga membawa 'alat' yang biasa digunakan untuk berzina,' jawab Abu Nawas.
Mendengar jawaban Abu Nawas, khalifah tertawa...lalu membebaskan Abu Nawas dari segala hukuman dan memberikan uang sebagai hadiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar