Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai/Laut : Alternatif Pemanfaatan Energi dari Air
PLTA yang umum kita ketahui adalah pembangkit listrik yang energi penggerak utamanya bersumber dari air yang dibuat sedemikian hingga agar mampu menggerakan turbin. PLTA merupakan jenis pembangkit sumber energi terbarukan dan tanpa menimbulkan emisi. Tetapi untuk skala besar masih banyak masalah-masalah yang harus dihadapi dari pengembangan PLTA ini. Permasahan yang sering timbul adalah, besarnya biaya untuk pembangunan dan pemeliharaan PLTA,
kebutuhan lahan yang sangat luas dan efek samping yang diakibatkan terhadap lingkungan juga menjadi kendala.
Karena alasan tersebut, akhir-akhir ini banyak yang mengembangkan alternatif teknologi baru sistem pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air untuk mengahasilkan enegi listrik, salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Arus Sungai/Laut.
Menurut beberapa sumber yang dibaca, arus sungai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan angin ataupun matahari yang cenderung lebih dipengaruhi oleh cuaca, sementara arus sungai mempunyai aliran yang tetap dan tidak banyak mengalami perubahan hingga ratusan tahun. Selain itu, air mempunyai berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan udara, dan hal itu berarti bahwa potensi energi yang bisa dihasilkan 321.800 km sungai-sungai besar di dunia lebih besar dibandingkan dengan energi yang bersumber dari angin.
Berbeda dengan arus sungai, arus laut juga mempunyai kandungan energi yang bisa dimanfaatkan sebagai energi terbarukan. Namun arus laut cenderung mengalami perputaran atau biasa disebut juga arus putar sehingga cenderung pula untuk merusak. Pada selat, teluk dan tempat-tempat lainnya dimana arus laut mengalami penyempitan berupa bottle neck, arus laut akan sangat kuat sehinga sangat potensial untuk dimanfaatkan energinya.
Menurt pendapat dari Rick Drisscoll, kepala Pusat Teknologi Energi Laut menjelaskan bahwa tantangan terbesar adalah pengembangan perangkat yang mampu bertahan di tempat dengan kekuatan arus yang besar.
”Sangat banyak potensi yang bisa diambil, tetapi di sana juga masih terdapat keterbatasan pendanaan,”
dari data perusahan Bourne Energi, energi listrik yang dihasilkan dari air mengalami peningkatan dari 16% di tahun 2003 hingga 19% di saat ini. Sementara energi angin hanya mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar kurang dari 1%. hasil ini lebih besar dibanding listrik yang bersumber dari biomassa, geothermal, surya dan angin.
hanya berbagi aja
tolong di komen ya .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar