Bullpup
Bullpup adalah konfigurasi senjata api, dimana mekanisme dan magazennya terletak di belakang pelatuk. Konfigurasi seperti ini meningkatkan perbandingan panjang laras terhadap panjang total senapan, yang memungkinkan membuat senapan yang larasnya sama dengan laras senapan biasa, tapi total panjang senapan lebih pendek. Keuntungannya selain lebih pendek, juga relatif lebih ringan.
Konsep konfigurasi seperti ini sudah muncul sejak sebelum Perang Dunia I, tapi baru dipakai secara luas pada tahun 1970-an.
Sejarah
Konsep ini pertama kali dipakai pada senapan bolt-action seperti Thorneycroft carbine pada tahun 1901, dan juga dipakai pada senjata api semi-otomatis tak lebih dari tahun 1936, ketika sebuah pistol bullpup dipatenkan oleh Henri Delacre dari Perancis. Sebuah senapan serbu eksperimental juga dikembangkan di Uni Soviet oleh Korovin pada tahun 1945. Dan Inggris sudah merencanakan memakai senapan bullpup sebagai senapan utama sejak 1944. Inggris mengembangkan dua desain, EM-1 dan EM-2, dan EM-2 akhirnya diadopsi sebagai senapan utama (secara terbatas) pada tahun 1951, tapi sayangnya terpaksa diganti dengan diadopsinya peluru 7.62 mm NATO.
Pemakaian
Bullpup mulai menjadi senjata militer utama pada tahun 1970-an, dengan diperkenalkannya Steyr AUG di Austria dan FAMAS di Perancis. Pada tahun 1985, Inggris juga mengikuti, dengan senapan SA80. Sekarang, bullpup sudah lazim ditemukan sebagai peralatan militer modern. Israel, Singapura, dan Tiongkok sudah merancang dan memproduksi senapan bullpup masing-masing. Senapan-senapan baru mayoritas adalah senapan bullpup, mengalahkan senapan baru konvensional.
Senapan bullpup juga mempengaruhi pasar senjata api sipil. Versi sipil dari bullpup militer cukup populer, dan sejumlah senapan bullpup khusus olah raga sudah ada yang dijual, seperti Bushmaster M17S dan Walther G22. Selain itu dijual juga perangkat modifikasi yang merubah senapan konvensional populer seperti AK-47 dan Ruger 10/22 menjadi konfigurasi bullpup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar